Posts

Showing posts from January, 2017

PERASAAN IMAJINER ERA MODERN

“Ngeri” melihat negeri kita tercinta akhir-akhir ini. Radikalisme muncul di mana-mana yang dibungkus dengan nilai-nilai perjuangan golongan. Saling lapor melaporkan kepada pihak penegak hukum merupakan hal yang lumrah. Salah bahasa atau salah penyampaian bisa menjadi ancaman perpecahan.  Pemerintah yang notabene adalah orang tua para rakyat juga dengan mudahnya menunjukkan dagelan politik kekonyolan. Sebut saja para wakil rakyat yang ribut dan berkelahi di ruang sidang karena “memperjuangkan” aspirasi. Berbeda dengan era orde baru dengan nyanyian lagu “setuju” seolah satu suara. Era keterbukaan juga banyak menelurkan komentar pedas dan narsis menjurus anarkhis. Objek yang dikritik seakan alergi menerima komentar. Dan pada akhirnya para komentator banyak yang tuding sebagai penghasut dengan ujaran kebencian. Banyak dari pemerintah ingin melanggengkan kekuasaan dengan cara-cara yang tidak beretika. Ada yang menggunakan   politik dinasti, ada juga cara menghancurkan rival polit

"OUT OF CONTROL" PANGLIMA

Image
Sikap intoleransi ditunjukkan oleh Jenderal Gatot Nurmantyo pasca dugaan pelecehan yang dilakukan oleh Australia setelah seorang perwira TNI melaporkan adanya bahan pelatihan yang menghina ideologi bangsa. Adapun penyebab penghentian tersebut secara rinci penulis kutip dari http://news.okezone.com/read/2017/01/05/18/1584025/ini-penyebab-utama-indonesia-tangguhkan-kerjasama-militer-dengan-australia (09/01/2017, 22:06 WIB) sebagai berikut :  Semua bermula ketika seorang instruktur bahasa Indonesia dari Kopassus mendengar bahan pengajaran di sebuah kelas yang menyebut-nyebut nama tokoh militer Tanah Air. Pengajar dari Australian Defence Forces (ADF) menyatakan bahwa mendiang petinggi militer Indonesia, Sarwo Edhie Wibowo adalah pelaku pembunuhan massal dalam Gerakan 30S/PKI. Ditambahkan ke dalam kisah itu, begitu bobroknya TNI, sehingga jika personelnya mabuk pun bisa sampai membunuh teman sendiri.   Penghinaan tidak berhenti di situ. Pada kesempatan lain, pelatih di sana