IDENTITAS BERSAMA DALAM PLURALISME KEBANGSAAN
Suatu ritual unik yang senantiasa dilakukan oleh masyarakat dusun Giyanti desa Kadipaten Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Ritual tersebut merupakan implementasi dari rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas limpahan rezeki yang diterima warga kampung. Acara tersebut oleh masyarakat setempat dinamakan “Nyadran”. Secara rutin dilaksanakan tiap tahunnya tepat pada Jum’at Kliwon bulan Muharram (Syuro). Bila dalam suatu tahun tidak terdapat hari Jum’at Kliwon, sebagai gantinya yaitu Jum’at Pahing. Kegiatan ini sama sekali tidak tergantung pada pihak manapun termasuk pemerintah daerah setempat. Jadi, ada ataupun tidak wakil dari pemerintah, acara terus berjalan sebagai mana mestinya dan tidak dapat diubah harinya selain yang telah disyariatkan secara turun temurun.........
Pelajaran Dari Giyanti
Dengan peristiwa “Nyadran” yang ada di dusun Giyanti tersebut, masyarakat telah membentuk suatu sosial kapital yang di dalamnya terdapat norma-norma yang wajib ditaati oleh semua pihak. Berarti di dalam dusun tersebut telah muncul suatu bentuk kelembagaan yang bersifat informal, berfungsi untuk menyatukan serta memecahkan segala permasalahan yang terjadi di dusun Giyanti. Tidak ada paksaan tertulis yang menyatakan bahwa seluruh warga wajib berpartisipasi dalam ritual “Nyadran”, namun prosesi tersebut ditaati oleh seluruh lapisan masyarakat.........
Distrust Community
Tampaknya cukup berat untuk menyatukan penduduk Indonesia yang mulai terkotak-kotak dengan kesukuan, agama, serta kepentingan. Terlebih dengan posisi antara pemerintah yang tidak sepenuhnya dapat mengedepankan aspirasi warganya serta rakyat yang semakin brutal dalam menuntut haknya. Tidak dapat disalahkan siapa yang memulai rasa saling tidak percaya tersebut, namun harus disadari siapa yang akan memulai untuk mempercayai demi suatu tujuan bersama. Kepercayaan menjadi modal sosial (lihat Ancok, 1999; 2000) sebagai pengikat antar anggota masyarakat yang bekerja sama membangun sebuah masyarakat unggul. Kepercayaan semakin sulit dibangun di ranah kompleksitas dan kondisi yang begitu plural....
Pelajaran Dari Giyanti
Dengan peristiwa “Nyadran” yang ada di dusun Giyanti tersebut, masyarakat telah membentuk suatu sosial kapital yang di dalamnya terdapat norma-norma yang wajib ditaati oleh semua pihak. Berarti di dalam dusun tersebut telah muncul suatu bentuk kelembagaan yang bersifat informal, berfungsi untuk menyatukan serta memecahkan segala permasalahan yang terjadi di dusun Giyanti. Tidak ada paksaan tertulis yang menyatakan bahwa seluruh warga wajib berpartisipasi dalam ritual “Nyadran”, namun prosesi tersebut ditaati oleh seluruh lapisan masyarakat.........
Distrust Community
Tampaknya cukup berat untuk menyatukan penduduk Indonesia yang mulai terkotak-kotak dengan kesukuan, agama, serta kepentingan. Terlebih dengan posisi antara pemerintah yang tidak sepenuhnya dapat mengedepankan aspirasi warganya serta rakyat yang semakin brutal dalam menuntut haknya. Tidak dapat disalahkan siapa yang memulai rasa saling tidak percaya tersebut, namun harus disadari siapa yang akan memulai untuk mempercayai demi suatu tujuan bersama. Kepercayaan menjadi modal sosial (lihat Ancok, 1999; 2000) sebagai pengikat antar anggota masyarakat yang bekerja sama membangun sebuah masyarakat unggul. Kepercayaan semakin sulit dibangun di ranah kompleksitas dan kondisi yang begitu plural....
Comments
Post a Comment