WAGUB PANTAU PUPUK DAN PESTISIDA

Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia, memonitoring ketersediaan pupuk dan pestisida di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di Kios Makmur Desa Kali Sari Kecamatan Natar, Selasa (18/1).

Wakil Gubernur menjelaskan bahwa kegiatan monitoring ini dilakukan secara periodik guna meminimalisir kelangkaan pupuk karena di tahun-tahun sebelumnya sempat terjadi kelangkaan. "Semoga situasi ini terjaga, karena pupuk pada prinsipnya adalah yang paling menentukan," kata Wagub.

Wagub Chusnunia, menambahkan, bahwa Gubernur Lampung berhasil memimpin Provinsi Lampung, dalam kondisi berat saat pandemi Covid-19. "Kebijakan-kebijakan Pak Gubernur di bidang pertanian sangat mendorong agar para petani terjaga produksinya, Alhamdulillah bidang pertanian meningkat, dan itu menjadi tulang punggung perekonomian,  pertumbuhan ekonomi bagus, angka kemiskinan turun 1 digit dan ini merupakan sebuah rekor prestasi," katanya. 

Oleh karena itu semua pihak harus bahu membahu di bawah kepemimpinan Bapak Gubernur Arinal Djunaidi agar kebijakan-kebijakannya dapat terlaksana sampai di tingkat bawah, dan pada akhirnya apa yang kita harapkan bahwa kesejahteraan petani bisa meningkat dan mengurangi beban rakyatnya.

"Ini tentunya memerlukan sinergi lintas sektoral, termasuk juga lintas organ baik itu swasta, BUMN,  Kementerian,  forkopimda," tambah Wagub.

Sementara Plt Assistant Vice Presiden PT. Pupuk Indonesia,  Niko Setiawan menjelaskan kalau pupuk subsidi terbatas, nanti kita siapkan pupuk non subsidi dengan program KPB. Jadi berapa kebutuhan petani yang tidak dipenuhi oleh pupuk subsidi, akan kita gandeng pemenuhannya dengan KPB untuk pupuk non subsidi.

"Intinya akan sinergikan dengan Pemerintah Provinsi, dan Kabupaten, dengan koordinasi aktif dengan Dinas Pertanian, akan kita optimalkan penyediaan di pupuk non subsidi," kata Niko.

Sedangkan Maryanto pemilik kios pupuk Makmur, Desa Kali Sari Kec. Natar Meminta solusi terkait seringnya terjadi kelangkaan pupuk antara bulan Desember sampai pertengahan tahun. "Memohon agar pupuk non subsidi dikeluarkan agar di petani tidak terjadi kelangkaan pupuk," kata dia.

Menanggapi kelangkaan yang sampat terjadi  Plt Assistant Vice President (AVP) PT. Pupuk Indonesia (Persero) Niko Setiawan, menjealaskan, terkait kelangkaan pupuk yang terjadi pada Desember kemarin.

Empat bulan ini kami memproduksi pupuk non subsidi, karena di wilayah jawa tengah sedang membutuhkan pupuk subsidi, tambah Niko.

Dalam kegiatan monitoring tersebut, turut mendampingi Wagub yaitu Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kasat Pol PP dan Karo Perekonomian.




Comments

Popular posts from this blog

GUBERNUR TINJAU OPERASI PASAR MINYAK GORENG DI LAMPUNG TIMUR

Gubernur Ridho: Ekonomi Kreatif Bergerak Cepat Jika Seniman Bersinergi Dengan Pemerintah

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Nomor : 35 TAHUN 2003 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN DAN ANGKA KREDITNYA